Jumat, 15 Maret 2013

KARYA-KARYA ANAK ELEKTRO SKIEL

Buat anak elektro ini mungkin sudah biasa... tapi saya mau kenalin temen-temen yang lain ni tentang karya-karya anak SKIEL dalam bidang elektronya,,,

Nah yang ini Robot Line Follower SKIEL yang pertama ni..... 
( Tampilan Depan )

( Tampilan Bawah )

Nah kalau yang ini rangkaianh percobaan line follower yang lebih sederhana
( Tampilan Atas )

( Tampilan Bawah )

Kalau yang ini rangkaian pengendali motor 2 arah dengan sensor LDR
( Tampilan Atas )

( Tampilan Bawah )

Nah yang ini mungkin sudah ada yang tau, ini rangkaian Power Amplifier sederhana
( Tampilan Atas )

 ( Tampilan Bawah )

Nah ini lah beberapa karya anak-anak Elektro di SKIEL semoga kedepannya anak-anak elektro bisa lebih inovatif dan kreatif lagi untuk menciptakan karya-karaya baru....^^











PAWAI HUT SKIEL 2012

Tahukah teman-teman...
di SKIEL tepatnya SMKN 1 Gunungputri pernah mengadakan gebyar ulang tahun sekolah yang biasa di sebut HUT SKIEL, dalam acara ini di adakan pula pawai mengelilingi sekitaran Gunungputri dengan menggunakan kostum ala masing-masing kelas. ini dia videonya




gimana... serukan acaranya...
makannya coba dateng di acara HUT SKIEL 2013 bulan Mei ini...
semoga acara HUT SKIEL yang akan datang bisa lebih seru dan lebih heboh dari tahun sebelumnya















.

Rabu, 13 Maret 2013

Ribuan tanaman penghijauan Merapi diserang "tumor"

Ribuan Pohon Penghijauan Merapi Mati karena "Tumor"


— Ribuan tanaman penghijauan di lereng Merapi, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, tidak dapat tumbuh optimal dan terancam mati. Tanaman tersebut diserang penyakit "tumor" atau "arafuru" yang "menular" lewat angin.

"Tanaman yang diserang tumor ini adalah jenis sengon," kata
Tim Penghijauan Lereng Merapi, Bambang Sugeng, Jumat (8/3/2013). Batang tanaman yang diserang penyakit ini, ujar dia, awalnya membesar dan kemudian kulitnya pecah. Setelah kulitnya pecah, batang tanaman akan membusuk hingga mati.
Menurut Bambang, pohon sengon yang ditanam antara dua hingga satu tahun lalu tersebut, saat ini sudah tumbuh dengan ketinggian sekitar dua meter. Serangan "tumor" ini, sebut dia, menyebabkan ribuan pohon tersebut tak tumbuh optimal dan banyak yang mati.
Bambang menyebutkan ribuan tanaman penghijauan yang terserang "tumor" itu tersebar di beberapa wilayah. Beberapa di antaranya adalah di Dusun Petung, Jambu, Kopeng, Kaliadem, dan Manggong di Desa Kepuharjo, Cangkringan. "Di Desa Umbulharjo, Cangkringan, juga tidak sedikit yang diserang 'tumor' karena penyakit ini menyebar melalui angin sehingga jangkauannya sangat luas," katanya.

Bambang yang biasa disapa Kotir ini mengatakan, pencegahan penyebaran penyakit ini bisa dilakukan dengan mematahkan batang yang terkena "tumor", sebelum benjolan tersebut mengering dan berubah menjadi serbuk yang dapat terbawa angin. Cara lain bisa dilakukan dengan menyiram air yang sudah dicampur kayu dan garam ke batang sengon yang berpenyakit. "Namun, karena jumlahnya ribuan, sulit untuk membasmi serangan 'tumor' tersebut karena harus satu per satu," kata dia.

Menurut Bambang, tanaman yang diserang penyakit ini ditanam di lahan warga yang terkena dampak letusan Gunung Merapi pada 2010. Lahan yang dipakai berada di kawasan dilarang untuk hunian. "Ini juga merupakan akses ekonomi warga korban Merapi, tetapi karena serangan 'tumor' cukup ganas, hanya bisa dijadikan kayu bakar," ujar dia. Tanaman yang terserang penyakit, rata-rata mati sebelum besar batangnya bisa diolah untuk menjadi kayu pertukangan.
(B Kunto Wibisono)

sumber : http://www.kompas.com

BAGAIMANA PROSES TERJADINYA EMBUN ?

Dalam kamus umum bahasa Indonesia, embun diartikan titik-titik air yang jatuh dari udara (pada malam hari). Secara umum, embun adalah nama yang diberikan untuk bintik-bintik air yang sering dijumpai menempel pada daun-daunan, dan rumput.

Proses terjadinya embun


Embun terbentuk ketika udara yang berada di dekat permukaan tanah menjadi dingin mendekati titik dimana udara tidak dapat lagi menahan semua uap air. Kelebihan uap air itu kemudian berubah menjadi embun di atas benda-benda di dekat tanah. Sepanjang hari benda-benda menyerap panas dari matahari. Sedangkan di malam hari benda-benda kehilangan panas tersebut melalui suatu proses yang disebut radiasi termal.

Ketika benda-benda di dekat tanah menjadi dingin, suhu udara disekitarnya juga menjadi berkurang. Udara yang lebih dingin tidak dapat menahan uap air sebanyak udara yang lebih hangat. Jika suhu udara bertambah semakin dingin, maka akhirnya akan mencapai titik embun. Titik embun adalah suhu dimana udara masih sanggup menahan uap air sebanyak mungkin. Bila suhu udara semakin bertambah dingin, sebagian uap air akan mengembun di atas permukaan benda yang terdekat

Embun terbentuk dengan baik pada malam hari yang cerah dan tenang. Ketika angin bertiup, udara tidak cukup waktu untuk bersentuhan dengan benda-benda dingin, sehingga membutuhkan lebih banyak waktu untuk menjadi dingin mendekati titik embun. Ketika langit berawan benda-benda menjadi dingin lebih lama karena awan memancarkan kembali panas ke bumi. Embun juga terbentuk dengan baik ketika kelembaban tinggi.

Embun menguap ketika matahari bersinar. Matahari memanaskan tanah dan kembali menghangatkan udara. Udara yang lebih hangat dapat menahan uap air lebih banyak, dan embun menguap ke dalam udara ini.

Embun beku

Biasanya embun terbentuk pada titik embun dan kemudian membeku, disebut embun beku atau embun putih. Embun beku terbentuk ketika titik embun berada dibawah titik beku, sehingga mengakibatkan uap air yang lebih langsung membeku di atas benda-benda di dekat tanah.

Embun beku adalah sebuah pola dari kristal-kristal es yang terbentuk dari uap air di atas rumput, daun, dan benda-benda lainnya yang berada di dekat tanah. Embun beku terbentuk terutama pada malam yang dingin dan tak berawan ketika suhu udara turun di bawah 0 C yakni suhu titik beku air.

Embun beku dan embun terbentuk dengan cara yang tidak jauh berbeda. Sepanjang hari permukaan bumi menyerap panas dari matahari, ketika matahari terbenam bumi mulai menjadi dingin. Turunnya suhu jauh lebih besar pada malam yang cerah dibandingkan dengan malam yang berawan, karena tidak ada awan yang memantulkan kembali panas yang dilepas oleh permukaan bumi.

Ketika proses pendinginan berlanjut, uap air di udara mengembun membentuk titik-titik embun pada benda-benda. Sebagian titik-titik embun ini membeku ketika suhu turun di bawah 0 C. Titik-titik embun yang membeku semakin bertambah ukurannya, menjadi kristal beku ketika titik-titik embun di sekelilingnya menguap dan mengumpulkan uap air di atas kristal. Pada saat suhu berada di bawah titik beku uap air kadangkala langsung berubah menjadi kristal es, tanpa harus berubah menjadi titik embun. Kristal-kristal beku muncul dalam dua macam bentuk, menyerupai piring dan pilar. Kristal yang menyerupai piring berbentuk rata dan menyerupai kristal salju. Kristal-kristal pilar berupa tiang es kosong berbentuk segi enam.

Kata beku juga bermakna suhu di bawah titik beku yang membahayakan tanaman. Pada suhu ini cairan yang berada di dalam sel-sel tanaman membeku dan mengembang, mengakibatkan pecahnya dinding-dinding sel

Sumber: http://www.adipedia.com

AIR EMBUN DAPAT MENURUNKAN KOLESTEROL

Kita mungkin pernah mendengar air embun berbeda dengan air jenis lain. Apa iya? Menurut Prof. Leonardus Broto Sugeng Kardono, PhD., APU., profesor riset bidang kimia organik LIPI, air embun terjadi dari kelembapan udara yang mengalami pengembunan. Air ini sangat murni dan tidak mengandung mineral anorganik (seperti garam dan klorida), logam berat (seperti timbal dan merkuri), dan cemaran pestisida. Itu sebabnya, air embun ideal untuk kesehatan dan kecantikan.

Bagaimana air embun bisa menyehatkan? Leonardus menjelaskan, tubuh kita perlu mineral organik yang berasal dari makanan yang dikonsumsi, seperti daging, sayur-mayur, buah, makanan laut, telur, dan lain-lain. Mineral organik dapat diproses oleh tubuh dan bermanfaat untuk kesehatan. Sebaliknya, mineral anorganik dapat memberatkan kerja ginjal dan organ-organ tubuh lain.

Dengan segala kelebihan air embun, jika kita mengonsumsinya dapat membantu tubuh menekan kadar kolesterol dan LDL, mengurangi stroke, melancarkan sirkulasi darah, mengatasi sembelit, dan mencapai berat badan ideal. Ini semua diketahui berdasarkan hasil uji pra-klinis yang dilakukan oleh Puslitbang Biomedis dan Farmasi, Badan Litbangkes, Kementerian Kesehatan.(http://www.preventionindonesia.com/ULF)...