Rabu, 13 Maret 2013

Ribuan tanaman penghijauan Merapi diserang "tumor"

Ribuan Pohon Penghijauan Merapi Mati karena "Tumor"


— Ribuan tanaman penghijauan di lereng Merapi, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, tidak dapat tumbuh optimal dan terancam mati. Tanaman tersebut diserang penyakit "tumor" atau "arafuru" yang "menular" lewat angin.

"Tanaman yang diserang tumor ini adalah jenis sengon," kata
Tim Penghijauan Lereng Merapi, Bambang Sugeng, Jumat (8/3/2013). Batang tanaman yang diserang penyakit ini, ujar dia, awalnya membesar dan kemudian kulitnya pecah. Setelah kulitnya pecah, batang tanaman akan membusuk hingga mati.
Menurut Bambang, pohon sengon yang ditanam antara dua hingga satu tahun lalu tersebut, saat ini sudah tumbuh dengan ketinggian sekitar dua meter. Serangan "tumor" ini, sebut dia, menyebabkan ribuan pohon tersebut tak tumbuh optimal dan banyak yang mati.
Bambang menyebutkan ribuan tanaman penghijauan yang terserang "tumor" itu tersebar di beberapa wilayah. Beberapa di antaranya adalah di Dusun Petung, Jambu, Kopeng, Kaliadem, dan Manggong di Desa Kepuharjo, Cangkringan. "Di Desa Umbulharjo, Cangkringan, juga tidak sedikit yang diserang 'tumor' karena penyakit ini menyebar melalui angin sehingga jangkauannya sangat luas," katanya.

Bambang yang biasa disapa Kotir ini mengatakan, pencegahan penyebaran penyakit ini bisa dilakukan dengan mematahkan batang yang terkena "tumor", sebelum benjolan tersebut mengering dan berubah menjadi serbuk yang dapat terbawa angin. Cara lain bisa dilakukan dengan menyiram air yang sudah dicampur kayu dan garam ke batang sengon yang berpenyakit. "Namun, karena jumlahnya ribuan, sulit untuk membasmi serangan 'tumor' tersebut karena harus satu per satu," kata dia.

Menurut Bambang, tanaman yang diserang penyakit ini ditanam di lahan warga yang terkena dampak letusan Gunung Merapi pada 2010. Lahan yang dipakai berada di kawasan dilarang untuk hunian. "Ini juga merupakan akses ekonomi warga korban Merapi, tetapi karena serangan 'tumor' cukup ganas, hanya bisa dijadikan kayu bakar," ujar dia. Tanaman yang terserang penyakit, rata-rata mati sebelum besar batangnya bisa diolah untuk menjadi kayu pertukangan.
(B Kunto Wibisono)

sumber : http://www.kompas.com

0 komentar:

Posting Komentar